Beranjak dewasa, semua perlahan memiliki urusannya masing-masing. Beberapa lulus kemudian bekerja di negeri orang, sebagian tetap tinggal di area yang sama, dan segelintir belum diketahui kembali kabarnya. Mendapatkan kesenangan tidak lagi semudah mengunjungi Sekretariat Himpunan dan bercengkrama dengan orang-orang yang berada di dalamnya. Terbatasnya pertemuan, apalagi sejak COVID-19, membuat jarak kian nyata dan kedekatan yang telah dibangun sejak lama mulai merenggang.

Untuk menguatkan kembali hubungan dan pertemanan tersebut, pada hari Sabtu (7/12), berhasil dilaksanakan Gala Dinner Alumni Parsadaan Mahasiswa Batak Semarang (Parhata) yang diselenggarakan di Hao Di Fang, Jakarta Barat. Acara ini merupakan wadah pertama bagi alumni untuk berkumpul kembali semenjak hiatus saat pandemi. “Beberapa tahun ke belakang, kita menghadapi banyak tantangan. Namun, hal ini semakin menguatkan kita, sehingga panggilan kerinduan untuk bertemu lagi selalu datang dan tak terbantahkan. Reuni kali ini telah dikonsep lebih entertaining dan profesional. Semua itu dilakukan dengan harapan pertemuan ini dapat menjadi momentum agar alumni Parhata dapat bangkit dan menjadi simbol kuatnya hubungan kita sebagai saudara”, Ujar Ir. Rianto Aritonang, S.Tr.T, selaku ketua acara gala dinner Parhata Semarang pada pembukaannya.

Kemeriahan Gala Dinner Parhata Semarang

Acara dimulai dengan sesi ibadah Natal dan pembawaan khotbah. Setelah itu, dilanjut dengan pengesahan internal ADR/ART dan Laporan Pertanggungjawaban serta pengangkatan ketua Parhata Semarang yang baru, yaitu Ir. Meiborn C Simanjuntak, S.T., M.T., IPM. Hal ini juga menjadi tanda berakhirnya kepengurusan Parhata di bawah Andi Siagian, S.T.

Selain itu, acara ini juga membawa tujuan untuk pelestarian budaya Batak. Berbagai hiburan, mulai dari tarian Tor-Tor Batak Karo dan Tor-Tor Batak Toba, persembahan tari Tor-Tor oleh anak-anak, serta pelaksanaan lelang makanan khas Batak dan ulos diselenggarakan untuk memeriahkan acara. Untuk menambah kehangatan dan suasana bona pastogit (kampung halaman), dihadirkan pula penampilan spesial dari salah satu penyanyi ternama asal Batak, yaitu Jonar Situmorang, dengan top list lagu Iluki Ma Paboahon. Hadiah game dan busana anak terbaik serta doorprize juga disuguhkan untuk meramaikan acara. “Terima kasih @alumniparhata, Puji Tuhan buat kenang-kenangan, semoga Parhata semakin menyala”, ujar Dogensi Aveolita, salah satu peserta yang mendapatkan doorprize berupa emas Antam, melalui akun Instagramnya.

Ajang Untuk Bebagi Pada tanggal 15-30 Oktober 2024, telah diadakan terlebih dahulu pendaftaran program beasiswa bagi Mahasiswa Batak yang berkuliah di Semarang. Dari puluhan orang yang mendaftar dan menyerahkan essay, kemudian terpilih 5 (lima) awardee, yaitu Frans Isco Hutasoit (Teknik Perkapalan Undip), Dicky Adrian Sinaga (Teknik Geodesi Undip), Mastulen Pakpahan (Ilmu Hukum Unnes), Rios Paldo Harianja (D4 Teknologi Rekayasa Perkapalan Undip), dan Jansen Amitro (Manajemen dan Bisnis Undip). Acara gala dinner (7/12) sekaligus menjadi malam penganugerahan untuk kelima awardee beasiswa tersebut. Hal ini menjadi wujud dukungan nyata alumni sekaligus simbolisme hubungan Parhata yang kuat.

Kedepannya, diharapkan program tersebut dapat memberikan dampak yang positif dan meningkatkan eksistensi Parhata Semarang.

Dinilai sebagai Acara yang Positif dan Menarik

Secara garis besar, acara ini mendapatkan kesan yang positif bagi peserta. “Aku secara pribadi merasakan atmosphere kebersamaan yang sangat hangat dalam organisasi ini. Luar biasa antusiasnya, orang-orangnya bisa berbaur satu sama lain, gak ada kelas kelasan, gak ada minder-minderan, semuanya happy,” Kata Eluardo Aruan selaku MC acara gala dinner Parhata.

Peddy Darwin, salah satu panitia gala dinner, menambahkan, “Semoga kedepan tali silaturahmi tetap terjaga dan semakin erat di antara kita semua, baik sesama alumni dan semua pihak yang berkontribusi di acara kemarin. Mari ke depan kita lakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat lagi.”